Saturday, December 8, 2007

Penangkaran Burung Lovebird

Cucak rawa adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Burung ini juga dikenal umum sebagai cucakrawa (dalam bahasa Jawa dilafazkan sebagai [cucakrowo]), cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat. Nama ilmiahnya adalah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789). Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 cm. Mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat; setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan pantat kuning. Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap.
Kebiasaan dan Penyebaran Seperti namanya, cucak rawa biasa ditemukan di paya-paya dan rawa-rawa di sekitar sungai, atau di tepi hutan. Sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya yang khas. Suara lebih berat dan lebih keras dari umumnya cucak dan merbah. Siulan jernih, jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut-sahutan. Di alam, burung ini memangsa aneka serangga, siput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-jenis beringin. Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra (termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat sampai ketinggian 800 m dpl., namun kini sudah sangat jarang akibat perburuan.
Konservasi
Merupakan salah satu burung yang sangat digemari orang sebagai burung peliharaan, karena kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini sudah sangat jauh menyusut populasinya karena perburuan yang ramai sejak tahun '80an. Burung-burung yang diperdagangkan di Jawa kebanyakan didatangkan dari Sumatra dan Kalimantan. Kini di banyak bagian Pulau Sumatra (misalnya di Jambi, di sepanjang Batang Bungo) pun populasinya terus menyurut. Collar dkk. (1994, dalam MacKinnon dkk. 2000) menggolongkan populasi cucak rawa ke dalam status rentan. Demikian pula IUCN menyatakan bahwa burung ini berstatus Rentan (VU, Vulnerable). Uraian status konservasi yang lebih rinci dapat dilihat pada situs IUCN di bawah. Jika tidak ada langkah penyelamatan yang lebih baik dari sekarang, barangkali beberapa tahun ke depan burung ini hanya tinggal kenangan; tinggal disebut-sebut dalam nyanyian seperti dalam lagu Manuk Cucakrowo di Jawa.
Deskripsi BentukBerukuran besar (28 cm), berkepala pucat dengan kumis hitam mencolok. Mahkota dan penutup telinga jingga jerami, punggung coklat zaitun dan bercoret putih. Sayap dan ekor coklat kehijauan, dagu dan tenggorokan putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut abu-abu, tungging kuning. Iris kemerahan, paruh hitam, kaki coklat gelap.
Deskripsi SuaraKeras, jelas, bertalun, turun naik sembarangan, tetapi berirama baku, sahut-menyahut atau dalam koor.
KebiasaanMengunjungi hutan sekunder dan pinggir hutan, sering tinggal di lahan basah yang penuh gelagah, di dekat sungai atau rawa. Agak pemalu, tidak mencolok, lebih sering terdengar daripada terlihat.
DISTRIBUSI
Cucak Rawa mempunyai suatu wilayah klasik, memperpanjang dari Myanmar bagian paling selatan dan Thailand sampai Singapura Dan Malaysia merupakan sebuah wilayah ke Sumatra dan pulau Jawa ( Indonesia) dan Borneo ( Malaysia, Indonesia dan Brunei). Bukti sejarah yang umum menyatakan bahwa jenis ini ketika tersebar luas dalam semua area dataran rendah di Scotlandia yang sesuai di alam cakupan besar ini; dan atas dasar usaha explorasi pantas dipertimbangkan di tahun 1890 telah dilaporkan yang tersebar keseluruhan pulau Borneo ( Büttikofer 1899). Dan di semua bagian-bagian dari pulau Jawa ( Kuroda 1933-1936), hanya arsip dari Barat pulau Jawa yang terdeteksi ( lihat peta). perihal yang penting adalah bahwa cakupan jenis global telah menjadi terbagi-bagi, dengan mayoritas area yang besar di Indonesia, dan pemunahan juga terjadi Sumatra dan kelihatannya setelah telah berlangsung juga di pulau Jawa, seperti halnya Thailand dan Myanmar. Tentu saja peta dari arsip tersedia mengungkapkan suatu pola teladan kerugian populasi yang luar biasa dari selatan jenis dan north-western menjangkau, dengan jumlah lebih besar post-1980 arsip yang berasal dari Malaysia merupakan sebuah imigrasi, Sabah Dan Brunei; ini juga beberapa jenis nampak tidak pernah untuk telah ditemukan south-eastern sektor Borneo.
TIPS & TRIKPemilihan Cucak rawa
Secara umum memilih burung adalah sama apakah dari muda hutan atau anakan . ......? sebab dipasaran keduanya selalu ada. Keduanya ada untung dan ruginya tersendiri, biasanya kalo dari muda hutan relatif lebih sulit di jinakan tetapi terkadang memiliki suara yang asli bawaan dari lingkungan di habitatnya, sedangkan kalo dari piyik biasanya lebih mudah jinak tetapi terkadang tidak memiliki suara khas yang ada kalo kita tidak melakukan pemasteran yang baik. Tetapi sebaiknya pemilihan bakalan yang baik adalah bakalan yang di dapat dari hutan yang memang masih liar dengan harapan akan mendapatkan kualitas suara yang bagus serta memiliki kecenderungan yang roppel, tentu di barengi dengan perawatan yang baik, sabar serta telaten.
Asal muasal CR memang selalu menjadi polemik, artinya orang cenderung mengatakan CR Medan adalah bagus, tetapi kalo saya pribadi tidak mau berkiblat pada hal itu sebab pada kenyataannya bukan asal-muasal yang berpengaruh tetapi memang dasar suara yang dimilikinya bagus atau tidak, maka hal itu yang dijadikan pedoman bahwa CR itu berkualitas.
Untuk ciri fisik memang bisa dijadikan patokan tetapi ini juga tidak mutlak bisa digunakan sebab kalo melihat ciri fisik tentunya harus membandingkan dengan yang lainnya, dan yang terpenting apakah ada pembanding yang super pada saat kita memilih bakalan ....... ? dan sebagai sedikit ilustrasi maka ciri fisik yang bagus adalah :
Bentuk kepala agak bulat dan besar, dahi menonjol.
Paruh, panjang, tebal dan kuat.
Lubang hidung tidak lebar, terlihat kecil karena tertutup atau terlindung bulu hidung.
Leher panjang dan pangkal leher agak mengembang.
Dada bidang, punggung agak bongkok.
Tulang paha kiri dan kanan agak merapat.
Jari kaki kuat dan panjang, cengkraman sempurna.
Badan berukuran besar dan panjang.
Bulu sayap panjang, bulu dada terlihat lembut dan tampak mengkilap.
Bulu ekor panjang dan mengumpul, makin ke ujung makin runcing dan mengecil.
Ctt : Ilustrasi di atas di dapat dari proses pembandingan antara CR yang bagus dan CR biasa, jadi kalo kita tidak pernah melihat CR yang bagus tentu sangat sulit untuk menerapkan hal itu.( Pamudi1694 ) 28 September 2006, 12:15
Sepertinya memang kalo CR hasil tangkapan hutan memiliki kecenderungan liar dan agresif, tetapi jangan keagresifan tersebut di jadikan patokan sebab masih ada beberapa cermatan2 lain seperti yang diutarakan di post sebelumnya untuk sekedar dijadikan acuan. Ada suatu bentuk kecenderungan bahwasannya untuk melihat harapan kualitas suara yang bagus kita deteksi dari suara krek...krek...krek... yang rapat tetapi berirama dan bulat. Dan kalo ada CR yang sangat liar sementara penjual mengatakan suaranya roppel kelihatannya itu sangat tipis kemungkinan kebenarannya. Nah langkah berikutnya baru lakukan treatment menjinkan jadi harus bersabar dalam proses penjinakan ini sebab biasanya memakan waktu lama dan membosankan.
Untuk ukuran tubuh memang biasanya kalo masih muda masih memungkinkan untuk berkembang, jadi memang itu ada benarnya, tetapi apakah kita tau berapa umur realnya ..... ? mungkin hal ini yang sering menjadi kendala. Tapi kalo hal itu menyulitkan cari yang proposional dengan bentuk tubuh ideal dan sehat dengan ciri2 seperti yg diatas. ( Pamudi1694 )29 September 2006, 14:12 Perawatan Cucak rawa Untuk lomba
Perawatan CR untuk lomba menurut saya cukup simpel. Menurut sepuh CR disini katanya kita harus memahami apa kesenangan CR kita. Kalau saya EF nya cukup 3 ekor jangkrik setiap sore, mandi cukup 2 hari sekali tiap sore jam 2.30 langsung jemur di tiang kerekan sampai jam 4-5 sore. kroto besar (calon ratu) 10 ekor tiap hari sabtu. 3 hari sebelum lomba usahakan sudah full kerodong dibuka jika hanya diberi makan dan minum. sore sehari sebelum lomba dimandikan cukup keliatan basah sedikit terus diberi jangkrik sebanyak-banyaknya sampai CR tidak mau makan jangkrik lagi dan ktroto besar 10 setelah dianginkan terus kerodong lagi. pagi pas sebelum lomba berikan 3 ekor jangkrik dan jangan dimandikan sampai selesai lomba.usahan CR sehari-hari tidak ketemu muka dengan CR lain kecuali pada saat lomba. CR usahakan tidak terlalu jinak, karena kalau jinak betul CR akan turun kelantai kandang bila melihat kita seperti minta makan (manja). Disini jika CR ring mentalnya agak kurang jika dibanding CR muda hutan. ada teman yang bawa CR ring juara katanya di jawa ternyata pas ikut lomba mentalnya down ketemu yang tangkapan hutan. mungkin ketemu antara didikan tarzan dan didikan orang kota. jadi CR ring katanya tidak punya mental preman.